Minggu, 06 Maret 2016

Mendapat Banyak Pelajaran dari SLB N 2 Pemalang


Selamat malam semuanya, semoga semuanya sehat dan selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. amin.

Malam ini, saya baru bisa menulis lagi setelah lama tidak menulis dan pada tulisan ini saya sangat senang karena di malam ini saya akan menulis tentang penelitian saya di SLB N 2 Pemalang.

Kemarin pada hari jumat tanggal 5 maret 2016 jam 08.00 WIB , saya dan teman teman saya dari prodi Bimbingan Konseling Islam STAIN Pekalongan melakukan penelitian di SLB N 2 Pemalang karena ada tugas dari salah satu mata kuliah, yaitu mata kuliah Psikologi Perkembangan.

Disana saya dan teman teman meneliti metode, teknik pembelajaran nya. Tapi ketika saya melakukan penelitian disana, saya mendapat banyak pelajaran dari adek adek SLB N 2 Pekalongan.

Saya melihat adek adek disana sangat antusias dalam belajar, mereka sangat penurut jika guru nya menyuruh, ketika diterangkan pelajaran pun mereka benar benar memperhatikan dengan tenang, mereka sangat sopan, ramah, dan bisa menerima kehadiran saya dan teman teman walaupun kita adalah orang asing bagi mereka.




Foto diatas adalah kelas Tuna Rungu 3B, bisa dilihat dari foto diatas mereka sangat semangat dalam menerima pelajaran. 


  

Pada foto diatas yang selanjutnya ini adalah anak-anak kelas Tuna Rungu 2B. 

Mungkin bagi kebanyakan orang, orang yang mempunyai kekurangan seperti itu terlihatkan menakutkan tapi sebenarnya orang orang seperti mereka lah yang unik karena mereka sebenarnya mempunyai banyak kelebihan dan semangat mereka dalam menjalani hidup lebih tinggi dari pada orang normal seperti kita.


Ya memang sedikit sulit jika mau berkomunikasi dengan mereka, karena mereka mengatakan apa, kita tidak memahami tapi ketika kita mengatakan sesuatu mereka paham karena melihat bibir kita tapi hanya mereka sulit untuk membalas atau menjawab perkataan mereka dan dari itulah saya tertarik dengan mereka karena mereka unik.

Sebenarnya mereka sama dengan kita jika dilihat dari sisi akademik dan fisik nya cuma hanya mereka tidak dapat mendengar dan membaca dengan lancar seperti kita.

Sebenarnya mereka sama dengan kita jika dilihat dari sisi akademik dan fisik nya cuma hanya mereka tidak dapat mendengar dan membaca dengan lancar seperti kita.  


Dan pada foto yang ini, ini adalah foto saya dengan salah satu siswa kelas 2B Tuna Rungu. Dia bernama Umi.

Terlihat seperti anak normal yang pada umumnya dia cantik, dia pintar, dia sopan, dia ramah, dia baik dan dia selalu menasehati jika ada salah satu temennya yang nakal maupun berantem. dia adalah tuna rungu tapi saya menganggap dia seperti anak pada umumnya karena dia bisa berkomunikasi dengan orang lain dan dia juga tidak takut ketika ada orang asing seperti saya dan teman teman masuk ke kelasnya.


Padahal kita ketemu juga baru satu kali kemaren dan perkenalan kita pun singkat, tapi entah kenapa ingin rasanya kembali kesana bertemu dia dan teman temannya, pengen belajar dan bermain bersama mereka .. MasyaAllah saya senang dan sangat bersyukur bisa kenal dan dekat dengan dia dan teman teman nya.

Terimakasih Ya Allah, saya bersyukur atas semua yang diberikan kepada saya dari penelitian ini saya bisa instropeksi diri, ya memang saya kadang tidak bersyukur atas semuanya tapi dari penelitian ini saya mencoba instropeksi diri agar bisa menjadi manusia yang bisa lebih bersyukur dan lebih baik lagi.


Terimakasih adek adek dan guru guru SLB N 2 Pemalang yang telah mengizinkan saya dan teman teman untuk melakukan penelitian.

Semoga Allah mempertemukan kita lagi ya adek adek entah kapan waktunya .. amin
See you next time. 

Setiap saya kangen dengan mereka semua, saya melihat foto foto mereka dihp saya dan saya menangis haru dan saya senang bisa mengenal mereka. 

Aku sayang kalian adek adek SLB N 2 Pemalang :* :* ({})

Sekian tulisan saya malam ini, semoga bisa menjadi pelajaran juga bagi semua orang bahwa sebenarnya orang-orang yang mempunyai kekurangan itu tidak menyeramkan, justru mereka mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan orang normal seperti kita.


Nothing Is Impossible
Storybyvirliachairunnisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar